Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain : anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat mengakibatkan peralinan sulit dan lama, premature ,perdarahan setelah persalinan Selama masa kehamilan dibutuhkan kalsium. Ibu hamil dan janin memerlukan kalsium untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta pertumbuhan pada janin. Jika kebutuhan kalsium tidak terpenuhi, maka kalsium yang dibutuhkan oleh bayi akan diambil dari tulang ibu, sehingga mengakibatkan tulang ibu menjadi keropos. Dampak kekurangan gizi pada ibu sebanyak 4/1000 Kelahiran Hidup. Capaian K1 pada tahun 2017 Jumlah sasaran ibu hamil di Kabupaten Buleleng sebanyak 12.124 K-1 di Kabupaten Buleleng sebesar 96,8%, jumlah kunjungan ibu hamil K4 tahun 2017 adalah sebanyak 10.839, sehingga cakupan K4 Kabupaten Buleleng sebesar 89,4%. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg, sehingga ibu hamil masih mengalami kekurangan zaat besi (Proverawati dan Asfuah, 2009). Sebagian besar kejadian anemia terjadi pada trimester II dan III. Hal ini disebabkan pada trimester I pertumbuhan janin masih lambat dan tidak
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) sebanyak 73,2% ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah (TTD), namun kejadian anemia pada ibu hamil meningkat dari 37,1% (Riskesdas 2013), menjadi 48,9% (Riskesdas 2018). Anemia defisiensi besi adalah anemia yang paling sering terjadi pada kehamilan. Menurut WHO hampir 2 miliar orang di seluruh dunia
2022), prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%, angka ini menunjukkan bahwa prevalensi Indonesia lebih tinggi dari Karibia sehingga menempatkan Indonesia pada peringkat ke 4 prevalensi anemi terbesar di Dunia, sedangkan untuk Desa Ketandan Dagangan Madiun prevalensi anemia pada ibu hamil tahun 2018 sebesar 66,7%.
Pencegahan dan Pengobatan: Di daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu, ibu di beri nasehat untuk makan lebih banyak protein dan sayur yang banyak mengandung mineral dan vitamin. 2. Anemia Megaloblastik.
Pada keadaan darurat bisa diberikan infus IV apa saja. b. Anemia defisiensi: makanan adekuat, diberikan SF 3x10mg/kg BB/hari. Transfusi darah hanya diberikan pada Hb VG3I.
  • bhbxbpf40o.pages.dev/418
  • bhbxbpf40o.pages.dev/433
  • bhbxbpf40o.pages.dev/319
  • bhbxbpf40o.pages.dev/143
  • bhbxbpf40o.pages.dev/214
  • bhbxbpf40o.pages.dev/372
  • bhbxbpf40o.pages.dev/446
  • bhbxbpf40o.pages.dev/477
  • makalah anemia pada ibu hamil 2022