CiriCiri Oli Mesin Motor Habis 1. Bunyi "tek tek tek" yang terdengar di RPM rendah Tidak semua bunyi kasar pada mesin menunjukan bahwa oli mesin habis. Namun ada bunyi yang dihasilkan apabila volume oli kurang dari standarnya. Bunyi yang saya maksud adalah bunyi ketukan dua logam, teppatnya bunyi antara rocker arm dengan katup.
Penyebab Pengapian Kecil Pada Motor – Dalam hal ini ada cukup banyak jenis kendaraan yang dapat kita miliki untuk saat ini. Satu diantara begitu banyaknya jenis kendaraan, sepeda motor mungkin menjadi sarana transportasi paling banyak untuk digunakan. Dan bukan hanya karena harga motor lebih terjangkau dibandingkan dengan mobil atau kendaraan lain. Namun motor juga member kenyamanan tersendiri bagi setiap orang, di lain sisi juga dikarenakan transportasi ini cukup mudah untuk digunakan. Dan bahkan sampai dengan saat ini banyak sekali jenis-jenis motor, mulai dari motor bebek, motor sport, motor custom sampai motor matic yang belakangan ini begitu digandrungi begitu banyak orang, meski tergolong mudah digunakan dan cukup bisa member kenyamanan. Akan tetapi performa motor juga harus selalu dirawat, terutama pada bagian sistem pengapian sepeda motor, kenapa penting? Sebab jika sistem pengapian bermasalah tidak menutup kemungkinan motor akan mogok dan sulit di hidupkan. Dan terlebih lagi ketika pengapian lemah dan percikan bunga api keluar dari busi kecil. Timbulnya masalah pengapian kecil serta lemah pada motor, terjadi bukan tanpa sebab. Melainkan ada beberapa faktor penyebab pengapian kecil pada motor, apa saja itu berikut di pemaparan selangkapnya. Ciri Pengapian Motor Kecil Dan LemahPenyebab Pengapian Kecil Pada MotorCDI Motor RusakPulser Sudah LemahKoil Pengapian BermasalahSpul Pengapian TerbakarKendala Pada BusiCara Mengatasi Pengapian Motor KecilTambah Nilai KapasitorTambah Lilitan Pada Koil Sering mengalami mesin motor mati saat digunakan atau kesulitan saat menyalakan mesin motor? Itu mungkin bisa menjadi ciri-ciri pengapian pada motor terlalu kecil. Selain itu ada beberapa ciri-ciri pengapian motor kecil, berikut beberapa diantaranya yaitu Motor seakan hilang tenaga saat digunakan Suara motor brebet ketika dipakai atau bahkan ketika di gas. Motor mudah mati dan mogok di tengah perjalanan. Mesin motor sulit dihidupkan terutama saat mesin masih cukup dingin. Penggunaan bahan bakar terlalu boros. Penyebab Pengapian Kecil Pada Motor Dari ciri-ciri diatas, pernahkan kalian mengalaminya? Bila pernah mungkin hal tersebut dikarenakan ada beberapa faktor penyebab. Lantas apa saja sih penyebab pengapian kecil pada motor dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut sudah dirangkum beberapa penyebabnya yaitu CDI Motor Rusak Bicara mengenai sistem pengapian pada sepeda motor, kita tahu bahwa didalam sistem ini ada cukup banyak komponen akan saling terhubung dan punya peran penting. Satu diantaranya yakni CDI atau Capasitor Discharge Ignition. Fungsi CDI pada motor sendiri sebagai pengatur waktu memancarnya percikan api busi untuk di gunakan membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Jika kondisi CDI rusak maka otomatis hasil percikan bunga api yang keluar tidak akan maksimal. Pulser Sudah Lemah Tidak kalah pentingnya dari CDI, pulser yang merupakan salah satu kompoen motor juga punya fungsi cukup penting yakni sebagai penentu waktu CDI saat menyalurkan arus dipakai untuk proses pengapian busi motor. Memiliki bentuk kecil, seiring seringnya digunakan biasanya kondisi pulser akan terus menurun. Sampai pada titik lemahnya seringkali hal ini juga menjadi penyebab pengapian kecil pada motor. Agar bisa mengetahui kondisi pulser gunakanlah alat bernama Avometer, tempelkan probe avometer ke terminal pulser, jika hasil pengukuran menampilkan tahanan 400 maka kondisi pulser baik, namun jika kurang dari 400 bisa dipastikan pulser harus diganti. Koil Pengapian Bermasalah Koil pada sistem pengapian merupakan komponen berperan penting dalam menghasilkan tegangan tinggi. Peran koil akan merubah tegangan 12 volt dari aki motor atau baterai mejadi tegangan lebih dari ribuan volt. Tegangan inilah yang akan diteruskan ke bagian busi, jadi ketika kondisi koil sudah bermasalah, biasanya akan menjadi penyebab pengapian pada motor kecil atau bahkan lemah. Jika dibiarkan sudah pasti motor akan mudah mogok. Spul Pengapian Terbakar Penyebab pengapian kecil pada motor juga seringkali dikarenakan kondisi spul terbakar atau bahkan sudah putus. Kondisi seperti ini biasanya diakibatkan karena masa pakai sudah terlalu lama. Bila hal ini menjadi penyebab utamanya maka perlu untuk kalian perbaiki. Mengingat spul sendiri menjadi komponen utama pada sistem pengapian. Spul motor umumnya terdiri dari 2 atau 3 gulungan tergantung pada jenis sistem pengapian yang dipakai. Jadi ketika pengapian pada motor kecil kalian bisa saja menduga komponen ini sebagai penyebabnya. Kendala Pada Busi Sampai saat ini ada cukup banyak jenis busi kendaraan yang bisa kita jumpai. Namun dari semua jenis busi tersebut, masing-masing tipe punya jangka waktu pemakaian yang tidak bisa kita prediksi kapan rusaknya. Meski begitu, ketika pengapian pada motor kecil atau lemah. Bisa jadi masalah pada bagian busi merupakan penyebab utamanya. Oleh karena itu agar tidak mengalami masalah seperti ini dikarenakan busi motor rusak. Selalu pastikan rawat busi dengann cara ganti secara rutin atau bersihkan busi dari kerak atau kotoran. Hal ini perlu dilakukan agar percikan bunga api yang keluar di dalam ruang bakar akan tetap mampu menyuplai kebutuhan. Cara Mengatasi Pengapian Motor Kecil Setelah mengetahui penyebab pengapian pada motor kecil seperti diatas yang dirangkum. Jadi pertanyaannya adalah bagaimana cara mengatasi permasalah ini supaya motor mogok tiba-tiba saat berada di jalan bisa segera teratasi. Tambah Nilai Kapasitor Untuk mengatasi pengapian motor lemah sebenarnya cukup mudah, karena cukup tingkatkan nilai kapasitor yang ada pada bagian CDI. Sebaiknya gunakan kapasitas dengan nilai uF. Caranya cukup Siapkan kapasitor berukuran uF dengan nilai volt lebih baik diatas 100V. Lalu sambungkan kaki pendek kapasitas ke kabel yang keluar dari CDI. Sementara kaki panjang pada kapasitor, silahkan sambung ke bagia koil. Tambah Lilitan Pada Koil Selain cara diatas, untuk mengatasi masalah pada pengapian motor yang kecil atau lemah, juga bisa kalian lakukan dengan menambah lilitan pada bagian koil. Untuk caranya yaitu Lepas koil dari dudukan pada motor. Siapkan kabel tembaga berukuran sedang, pastikan kalian kupas isolator tambaga. Setelah itu silahkan lilitkan kabel tembaga tersebut ke seluruh kabel busi secara rapat. Jangan lupa bagian ujung tembaga satunya kalian buat seabgai dudukan koil. Pastikan juga ujung tembaga lain jauhkan dari bagian baud besin. Apabila sudah selesai, silahkan kalian tutup kembali dengan menggunakan solatip secara rapat. Demikianlah pembahasan mengenai Penyebab Pengapian Kecil Pada Motor semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
JikaAnda pernah melihat laporan penilaian bank untuk rumah yang dijaminankan, hampir 80% hasilnya mengikuti metode ini. derajat pengapian terlalu maju atau mesin terlalu panas. 5. Mengkilap. Ciri ciri v-belt kalah, v-belt aus. Salah satunya bagian terpenting motor matik adalah CVT, komponen pengganti transmisi pada motor matik. Berbeda
Sistem pengapian dalam sebuah mesin motor terbagi menjadi dua, yakni AC dan DC. Pada sistem pengapian AC mengandalkan percikan api dari spull, sementara DC mengandalkan percikan api dari aki. Lantas di antara kedua sistem pengapian tersebut, mana yang lebih baik?Sutrisno selaku pemilik bengkel Jawa Motor mengatakan antara AC dan DC tidak terlalu berpengaruh terhadap performa motor. Meski demikian, antara sistem pengapian AC dan DC memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tris, sapaan akrabnya menjelaskan kalau sistem pengapian AC akan memiliki percikan api yang lebih besar saat mesin di putaran tinggi. Baca Juga Mengetahui Plus Minus Sistem Kelistrikan AC dan DC pada Motor"Tapi biar pun besar, dia ditahan sama pulsernya kalau enggak bisa jebol CDI-nya. Kalau DC dia stabil segitu-segitu saja meskipun putaran mesinnya kencang. Tetapi DC akan sedikit lemah jika aki sudah mulai habis atau soak," ujar Tris saat ditemui OtoRider beberapa waktu mengungkapkan untuk mengakali performa lewat sistem pengapian, harus mengubah titik pembakaran. Tris menjelaskan biasanya untuk tarikan awal yang lebih ringan maka titik keluar api dipercepat sebelum piston berada di Titik Mati Atas TMA. Sedangkan untuk nafas yang lebih panjang, titik keluar api diperlambat sebelum piston berada di TMA. Baca Juga Perhatikan Hal Berikut Pada Sepeda Motor Saat Musim Hujan"Kalau maju pasti lebih cepat, tapi tarikan panjangnya kurang. Kalau lebih mundur, tarikan awal kurang tapi nafasnya panjang. Makanya itu enggak bisa semuanya jadi bagus. Biasanya setting pengapian ini untuk balap, jadi bisa disesuaikan sama lintasannya," pungkas Tris.
ApalagiCR tinggi mesin tambah cepet panas, oleh karena itu harus didukung sistem pendinginan yang mumpuni (radiator). Jika tidak menggunakan bbm dengan RON yang memadai mesin akan mudah knocking dan cepet rusak. Jika rider terlena dengan akselerasi putaran atas, maka mesin akan cenderung "sering " dimainkan melebihi redline.

Detonasi atau “spark Knock” atau knocking adalah bentuk proses pembakaran yang tidak sempurna, campuran bahan bakar dan udara menyala secara spontan di ruang bakar saat langkah pembakaran. Saat terjadi detonasi di dalam mesin akan terdengar suara ketukan halus pada dinding silinder yang berbunyi tik..tik..tik..sehingga sering disebut mesin ngelitik yang terdengar saat akselerasi awal atau saat tanjakan. Suara mesin ngelitik ini selain tidak enak didengar juga akan merusak komponen mesin jika dibiarkan berlangsung dalam waktu lama. Seharusnya hanya ada satu titik awal pembakaran yang kemudian menyebar dari titik tersebut, namun terdapat beberapa titik-titik panas yang terbentuk secara bersamaan di dalam ruang bakar. Detonasi Akibatnya ledakan maksimal tidak terjadi pada waktunya dan menyebabkan munculnya bunyi knocking yaitu benturan antara piston dan dinding silinder dan lebih dikenal dengan istilah mesin ngelitik. Gejala detonasi lebih dirasakan saat akselerasi dan saat mesin bekerja dengan beban berat, saat pedal gas diinjak dalam ketika mobil berjalan dengan gigi tinggi atau sedang menarik beban. Detonasi terjadi karena angka oktan bahan bakar yang digunakan tidak mampu bertahan pada panas dan tekanan di ruang mesin yang meningkat saat mesin bekerja dengan beban berat, sehingga bahan bakar terbakar sendiri akibat panas dan tekanan yang berlebihan, bukan terbakar oleh percikan bunga api pada timing yang semestinya. Sebenarnya detonasi dalam skala kecil dapat terjadi pada hampir semua mesin dan hal ini tidak berbahaya bagi mesin. Namun detonasi dengan intensitas yang tinggi dan terjadi dalam waktu lama sangat berbahaya bagi komponen-komponen mesin seperti piston dan ring piston. Jika mesin dibiarkan mengalami detonasi atau knocking dalam waktu yang lama maka dapat menimbulkan kerusakan mesin yang parah, seperti Piston dan ring piston rusak. Gasket Cylinder Head rusak. Busi meleleh Valve meleleh Crankshaft bearing rusak Dampak Knocking Pada Komponen Mesin Detonasi atau knocking juga mengakibatkan tenaga mesin meurun drastis, karena ledakan maksimal di dalam silinder terjadi saat piston sedang berada pada posisi yang tidak tepat untuk menghasilkan tenaga maksimal. Ledakan maksimal terjadi secara mendadak dan langsung turun secara drastis, tidak terjadi secara bertahap, sehingga dorongan piston pada langkah usaha tidak terlalu kuat dan mantap. Mencegah Detonasi Menggunakan Bahan Bakar Dengan Angka Oktan Yang Lebih Tinggi Salah satu cara untuk mencegah terjadinya detonasi atau knocking adalah dengan menggunakan bahan bakar dengan angka oktan yang lebih tinggi. Tingkat angka oktan bahan bensin diukur dari kemampuan bensin bertahan terhadap knocking. Metode penentuan angka oktan bensin dapat berbeda-beda tergantung teknik yang digunakan, namun satu hal yang pasti semakin tinggi angka oktan besin berarti semakin tinggi kemampuannnya terhadap knocking. Angka Oktan Bensin Ada beberapa metode yang digunakan untuk menghasilkan bensin dengan angka oktan yang tinggi, diantaranya Menggunakan bahan minyak mentah kualitas tinggi. Melakukan proses refinery tambahan untuk meningkatkan kandungan hydrocarbon pada bensin. Menambahkan ethanol alcohol untuk meningkatkan angka oktan bensin. Semua proses diatas dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bensin dengan angka oktan yang tinggi dan tentu saja biaya yang dikeluarkan untuk proses tersebut membuat harga bensin oktan tinggi menjadi lebih mahal. Tetraethyl lead atau sering disebut timbal sudah lama digunakan sebagai zat aditif anti knocking yang dapat meningkatkan angka oktan bensin. Penggunaan Tetraethyl lead untuk meningkatkan angka oktan bensin lebih efisien dari segi biaya namun memberikan dampak negatif pada kesehatan lingkungan. Pada negara- negara maju seperti Amerika dan Eropa, penggunaan bensin yang mengandung timbal sudah dilarang sejak tahun 70-an dan sejak itu untuk meningkatkan angka oktan bensin dilakukan proses refinery yang lebih panjang. Selain itu untuk mendapatkan bensin dengan angka oktan yang dapat bertahan terhadap knocking dilakukan dengan cara menambahkan aditif MBTE, ethanol alcohol dan alkane. Penambah Angka Oktan Bensin Aftermarket Jika Anda mengendarai mesin performa tinggi dan tidak menemukan pompa bensin yang menjual bensin dengan angka oktan sesuai dengan kebutuhan mobil tersebut dan Anda tidak ingin menyetel timing pengapian agar lebih lambat atau menurunkan tekanan kompresi mesin maka salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan angka oktan bensin adalah dengan menambahkan zat aditif penambah angka oktan melalui tangki bahan bakar. Octan Booster Beberapa zat aditif tersebut biasanya mengandung timbal atau zat lain yang mempunyai fungsi seperti timbal untuk melindungi exhaust valve dari kerusakan, khususnya pada mesin-mesin produksi sebelum tahun 1973 dimana valve seatnya tidak terlalu kuat. Produk tersebut dapat meningkatkan angka oktan bensin beberapa tingkat tergantung bahan yang digunakan lihat petunjuk pemakaian. Namun penambahan zat aditif tersebut mungkin tidak akan menghilangkan knocking pada mesin-mesin dengan rasio kompresi 10 1 atau mesin-mesin yang menggunakan turbocharger atau supercharger. Apa Penyebab Detonasi Atau Knocking..? Detonasi atau knocking dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya Temperatur ruang bakar terlalu tinggi. Mesin overheat. Timing pengapian terlalu maju Campuran bahan bakar terlalu kurus. Beberapa mesin membutuhkan bensin dengan angka oktan minimal 91 dan akan mengalami knocking jika menggunakan bensin dengan angka oktan yang lebih rendah dari nilai tersebut. Penggunaan bensin dengan oktan yang lebih rendah dari spesifikasi yang ditentukan pabrikan mungkin tidak akan memberikan dampak pada mesin saat beban ringan, namun biasanya gejala knocking atau ngelitik akan muncul atau mulai terasa saat mobil diakselerasi secara mendadak atau saat sedang berjalan dengan beban berat. Knock sensor digunakan untuk mendeteksi munculnya getaran mesin akibat terjadinya knocking dan kemudian mengirimkan sinyal ke ECU yang akan memundurkan timing pengapian sampai knocking tersebut berhenti, namun hal tersebut tidak dapat mencegah terjadinya knocking secara keseluruhan. Oleh karena itu sangat disarankan untuk menggunakan bahan bakar dengan angka oktan yang sesuai seperti yang disebutkan pada buku pedoman pemilik atau pada tutup tangki bensin. Hal Lain penyebab Knocking Tekanan kompresi yang terlalu tinggi Akumulasi pembentukan kerak karbon di ruang bakar, pada bagian atas piston dan pada valve dapat menaikkan tekanan kompresi hingga mencapai titik yang dapat mengakibatkan terjadinya knocking. Deposit karbon tersebut juga dapat mengakibatkan “pre ignition”, kondisi dimana titik panas di ruang bakar berubah menjadi titik pengapian yang dapat mengakibatkan bahan bakar terbakar sebelum busi memercikkan bunga api. Pre ignition juga dapat menjadi penyebab mesin sulit dimatikan ketika kunci kontak OFF. Kecepatan pembentukan kerak karbon dan intensitas karbon di dalam ruang bakar tergantung pada cara pengoperasian mobil dan kwalitas bahan bakar yang digunakan. Kerak karbon pada mesin biasanya akan mulai terbentuk pada – Km pertama. Pembentukan kerak karbon di dalam ruang bakar akan berlangsung lebih cepat oleh beberapa hal berikut ini Mobil jarang digunakan atau hanya digunakan pada perjalanan pendek saja. Penggantian oli terlalu lama dan tidak teratur. Kerusakan komponen internal mesin seperti keausan valve bushing, kerusakan atau kedudukan ring piston yang tidak tepat. Untuk membersihkan kerak di ruang bakar tersebut dapat dilakukan dengan menyemprotkan carbon cleaner melaui karburator atau throttle body saat mesin sedang idle ikuti petunjuk pemakaian. Biarkan cairan meresap beberapa menit, kemudian hidupkan mesin dan injak pedal gas untuk menaikkan putaran mesin agar kotoran yang ada di dalam ruang bakar keluar bersama gas buang. Ulangi langkah tersebut jika knocking masih terjadi. Jika pembersihan menggunakan semprotan carbon cleaner tersebut tidak berhasil, ada metode lain yang dapat dilakukan untuk mengeluatkan deposit karbon dari ruang bakar, yaitu dengan melakukan akselerasi mendadak dan mengemudikan mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi. Bawa mobil ke jalan yang sepi dan kemudian lakukan akselerasi dengan menginjak penuh pedal gas lakukan dengan hati-hati. Ulangi beberapa kali. Kemudian kendarai mobil di jalan tol dengan kecepatan 60 km/jam selama kurang lebih 15 menit untuk mengeluarkan deposit karbon dari ruang bakar. Pada mobil dengan jarak tempuh yang sudah tinggi dimana dan kerak karbonya sudah menempel dengan keras kedua metode tersebut kurang efektif atau kalau bisa dibilang tidak dapat menghilangkan endapan karbon tersebut. Salah satu metode yang mungkin dapat digunakan dan saat ini sedang menjadi tren dengan istilah gurah mesin adalah dengan menggunakan cairan carbon clean yang dimasukkan kedalam ruang mesin melalui lubang busi Gurah mesin untuk membersihkan ruang bakar Lepaskan semua busi dan tuangkan cairan carbon cleaner ke dalam mesin. Diamkan cairan pembersih tersebut selama 15 menit agar kerak karbon dapat terlepas. Lalu dengan menggunakan alat vakum khusus, sedot kotoran dari ruang bakar tersebut. Metode ini cukup efektif dan relatif lebih murah karena tidak memerlukan pembongkaran kepala silinder. Pada mesin dengan static compression yang lebih tinggi dari 101 satu-satunya jalan untuk menghilangkan masalah knocking atau ngelitik tersebut yang berhubungan dengan oktan bahan bakar adalah dengan melakukan modifikasi untuk menurunkan tekanan kompresi mesin, seperti menggunakan piston dengan kompresi yang lebih rendah, kepala silinder dengan ruang bakar yang lebih besar atau mengganti gasket kepala silinder dengan yang lebih tebal. Timing Pengapian Terlalu Maju Timing pengapian yang terlalu maju juga dapat mengakibatkan knocking. Timing pengapian yang terlalu maju mengakibatkan tekanan silinder meningkat terlalu cepat. Pada mesin-mesin yang masih menggunakan distributor mekanikal, memundurkan timing pengapian dapat dilakukan dengan memutar distributor beberapa derajat atau dengan mengganti pegas governor advancer sehingga timing pengapian tidak terlampau maju dan mencegah terjadinya knocking, namun jika dimundurkan terlalu jauh akan berakibat pada hilangnya tenaga mesin. Pada mobil keluaran terbaru yang menggunakan pengajuan pengapian elektronik, timing pengapian dapat disetel dengan mengubah spark advance curve menggunakan scantool tuner. Mesin Overheat Overheat pada mesin dapat mengakibatkan knocking. Mesin dengan temperatur yang terlalu panas akan meningkatkan resiko terjadinya knocking. Overheat dapat diakibakan oleh beberapa hal seperti Air radiator yang kurang periksa dari kemungkinan terjadinya kebocoran air radiator. Kerusakan pada fan clutch. Shroud motor fan rusak. Electric motor fan, relay, dan temperature sensor tidak berfungsi dengan benar. Thermostat macet dalam posisi tertutup Water pump rusak Radiator tersumbat Terjadi sumbatan pada saluran ekshaust yang dapat diakibatkan catalytic converter yang mampet. Pelepasan panas yang tidak sempurna di dalam mesin akibat adanya korosi di dalam water jacket juga dapat mengakibatkan meningkatnya temperatur mesin. Temperatur Udara Masuk Terlalu Panas Udara yang terlalu panas juga dapat mengakibatkan knocking. Pada mesin yang masih menggunakan karburator terdapat thermostatic controlled air cleaner yang berfungsi untuk memanaskan udara agar memudahkan penguapan bahan bakar saat warming up.. Jika control door macet dalam kondisi tertutup, karburator akan terus-menerus menerima udara yang panas. Jika temperatur mesin sudah panas hal ini akan memicu terjadinya knocking, apalagi jika memang suhu udara luar juga sedang panas. Periksa kerja dari air flow control door pada air cleaner untuk melihat apakah valve terbuka saat mesin sudah panas. Jika tidak ada pergerakan valve maka kemungkinan ada kerusakan pada vacuum motor atau thermostat. Campuran Bahan bakar Dan Udara Terlalu Kurus. Campuran bahan bakar yang terlalu kurus dapat mengakibatkan knocking. Campuran bahan bakar yang kaya dapat mengatasi knocking sedangkan campuran yang kurus tidak mampu. Campuran bahan bakar dan udara yang kurus dapat disebabkan oleh Kebocoran udara pada saluran vakum, gasket intake manifold, gasket karburator atau throttle body yang dapat mengakibatkan udara yang msuk ke dalam mesin terlalu banyak. Injektor kotor, jet karburator tersumbat deposit atau kotoran, fuel filter tersumbat dan fuel pump lemah. Jika campuran bahan bakar terlalu kurus maka dapat mengakibatkan terjadinya lean misfire saat mesin beban berat, hal ini dapat menimbulkan beberapa gejala pada mesin seperti tersendat dan idle yang tidak rata. Campuran bahan bakar dan udara juga dipengaruhi oleh ketinggian atau elevasi. Semakin tinggi suatu tempat maka kepadatan oksigennya semakin berkurang. Karburator yang disetel untuk pengendaraan didataran tinggi akan mengalami campuran yang kurus saat digunakan pada dataran rendah. Pada sistem karburator yang dapat memberikan feedback dan pada sistem EFI perbedaan ketinggian tidak akan mempengaruhi campuran bahan bakar karena mempunyai sensor sensor seperti, oksigen sensor dan barometric pressure sensor yang akan mengkompensasi perbedaan ketinggian tersebut. Penggunaan Busi Tidak Sesuai Menggunakan busi dengan tingkat panas yang berbeda dengan spesifikasi mesin dapat menyebabkan knocking. Busi dengan elektroda tembaga mempunyai tingkat panas yang lebih luas dari busi biasa yang mengurangi resiko terjadinya knocking. Sistem EGR Tidak Bekerja Jika sistem EGR tidak dapat berfungsi dengan baik maka akan dapat mengakibatkan knocking. Exhaust gas recirculation EGR memberikan efek pendinginan temperatur ruang bakar, karena EGR akan “menipiskan” campuran bahan bakar udara dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga akan mengurangi pembentukan gas NOx . Sistem EGR juga mengurangi resiko terjadinya knocking. Jadi jika sistem EGR tidak bekerja atau selang kevakumnnya dilepaskan maka temperatur ruang bakar akan menjadi tinggi saat mesin dalam beban berat dan dapat memicu terjadinya knocking. Tekanan Turbocharger yang berlebihan. Pengontrolan tekanan turbocharger pada mesin merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya knocking. Turbo wastegate berfungsi untuk membocorkan boost pressure untuk merespon kenaikan tekanan pada intake manifold. Pada mesin-mesin keluaran terbaru solenoid yang dikontrol oleh komputer mengatur kerja dari wastegate. Turbocharger dapat menghasilkan boost pressure yang berlebihan jika mengalami kerusakan beberapa hal berikut ini Kerusakan pada manifold pressure sensor. Kerusakan pada control solenoid wastegate Kerusakan pada wastegate itu sendiri. Kebocoran kevakuman pada sambungan komponen-komponen turbocharger. Penggunaan intercooler dapat mencegah resiko terjadinya knocking pada mesin yang menggunakan turbocharger. Intercooler berfungsi untuk mendinginkan udara panas yang akan masuk ke dalam mesin setelah keluar dari compressor turbocharger. Menambahkan intercooler pada mesin turbo yang aslinya tidak menggunakan intercooler akan membantu menghindari terjadinya knocking sekaligus meningkatkan kemampuan mesin menerima boost pressure yang lebih besar. Jika melakukan modifikasi pada turbocharger bawaan pabrikan maka intercooler standard harus diganti dengan intercooller aftermarket yang lebih besar dan efisien untuk mencegah terjadinya knocking. Kerusakan Knock Sensor Mesin-mesin keluaran terbaru banyak yang menggunakan knock sensor yang akan merespon getaran pada mesin akibat knocking frekuensi getaran akibat knocking biasanya sekitar 6-8 Khz. Knock sensor menghasilkan sinyal tegangan yang dikirim ke ECU agar ECU memundurkan timing pengapian sampai knocking berhenti. Kerja dari knock sensor dapat diperiksa dengan memukulkan batang besi pada manifold atau kepala silinder didekat sensor jangan memukul sensor secara langsung dan perhatikan timing pengapian menggunakan data display scantool akan berubah saat mesin idle. Jika timing pengapian tidak berubah atau dimundurkan, kemungkinan knock sensor rusak atau dapat juga karena ada gangguan di sirkuit kontrol timing pengapian di dalam komputer itu sendiri. Terkadang knock sensor akan merespon getaran yang bukan disebabkan oleh knocking seperti getaran dari mekanikal fuel pump, bearing alternator iming pengapian.

Padamesin yang pembakarannya tidak normal, bunyi ledakannya tidak rata, terjadi entakan setiap beberapa detik. Jika bunyi tersebut tidak di salurkan lewat knalpot, akan terdengar sangat keras dan memmekakan telinga. Suara mesin yang dihasilkan dari mesin 4 tak dan 2 tak berbeda. Masing-masing memiliki ciri khas sebagai berikut:
sistempengapian baterai; Perbedaan kontruksi kepala silinder dari mesin dua langkah dan empat langkah ada berapa komponen dan kontruksi dari mesin 2 langkah efek totik top terlalu maju; Cara Kerja Sistem bahan bakar Injeksi sepeda motor; Ciri ciri suara mesin jika pengapian terlalu maju Carapemeriksaan dilakukan dengan mendengar suara mesin dalam kondisi hidup. Kalau rantai keteng longgar, akan terdengar suara berisik. Sebaliknya, jika terlalu tegang akan keluar suara mendesing. Komponen yang juga perlu diperiksa adalah busi, kabel busi, pengapian, karburator, filter udara, dan filter bahan bakar. hQLgv.
  • bhbxbpf40o.pages.dev/179
  • bhbxbpf40o.pages.dev/458
  • bhbxbpf40o.pages.dev/144
  • bhbxbpf40o.pages.dev/389
  • bhbxbpf40o.pages.dev/345
  • bhbxbpf40o.pages.dev/166
  • bhbxbpf40o.pages.dev/298
  • bhbxbpf40o.pages.dev/462
  • ciri ciri suara mesin jika pengapian terlalu maju